Pengertian Tali Tambat Kapal adalah tali yang digunakan untuk menambatkan (mengikat) kapal saat bersandar di dermaga atau tali yang digunakan tug boat (kapal tunda) untuk menarik kapal. Tali tambang kapal ini terkadang disebut juga dadung kapal.
Fungsi Tali Tambat Kapal
Kapal laut baik itu sebagai angkutan barang dagangan maupun penumpang dari satu pulau ke pulau lain, pastinya akan berhenti di dermaga atau pelabuhan untuk menurunkan atau menaikkan muatannya. Kegiatan bongkar muat akan berjalan dengan baik jika kondisi kapal tidak banyak bergerak atau berhenti dengan sempurna.
Oleh karena itu kapal perlu diikat dengan kuat saat bersandar di dermaga dengan dipersiapkan peralatan di atas kapal yang dapat dipakai untuk tali. Peralatan-peralatan yang digunakan untuk menyandarkan kapal guna untuk bongkar muat tersebut dikenal dengan istilah Mooring Equipment.
Mooring Equipment atau peralatan tambat kapal memiliki beberapa macam, dan salah satunya adalah tali kapal yang terbuat dari bahan natural maupun sintetis. Untuk mengetahui lebih lanjut, baca terus ulasan di bawah ini.
Jenis-jenis Tali Tambat Kapal
Berdasarkan bahan pembuatannya tali tambat kapal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis bahan dasar antara lain yaitu dari bahan hewani, bahan nabati, bahan sintetis dan bahan tambang. Berikut ini jenis-jenis bahan tali tambat:
1. Tali Tambat Berbahan Hewani
Tali tambat kapal ini terbuat dari bagian binatang tertentu yang dinilai cukup kuat daya tariknya. Bagian binatang yang dapat diambil dari urat, kulit, ataupun bagian lainnya. Binatang yang banyak dipakai untuk tali ini antara lain, rusa kutub, gajah laut, singa laut, maupun binatang lain. Namun tali ini sudah jarang dipakai, karena selain harga yang mahal, juga adanya larangan yang menyangkut masalah konservasi binatang langka dan lingkungan hidup.
2. Tali Tambat Berbahan Nabati
Tali tambat kapal dari bahan nabati atau tumbuh-tumbuhan saat ini banyak dipergunakan di atas kapal. Tali ini selain harganya yang murah, daya tahannya terhadap cuaca juga cukup baik, dan lebih lagi mempunyai sifat yang dapat mengambang di permukaan air.
Bagian tumbuhan yang diambil untuk tali adalah dari bagian seratnya. Setiap tumbuhan memberikan serat untuk bahan tali dari bagian yang berbeda, ada yang diambil dari serat kulit, serat daun, serabut buah, serat bunga, maupun dari bagian tumbuhan yang lain yang berbentuk serat.
Namun demikian serat yang diambil untuk dipergunakan sebagai bahan tali selalu diambil dari serat yang mempunyai kekuatan tarik tertentu. Berdasarkan jenis tumbuhan yang dipakai untuk pembuatan tali, maka tali dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
- Tali Manila dibuat dari serat musa textilis atau abaca. Tali Manila memiliki sifat yang lentur, lembut dan ringan, mengkilat, tahan pada kelembapan, mengapung di air, dan sifat penyerapan terhadap tar sangat jelek. Tali Manila dapat merenggang lebih kurang 25% dari panjangnya. Tali ini banyak dipergunakan untuk tali pengikat kapal, tali bongkar muat, maupun tali penarik.
- Tali Hemp yang diambil dari serat kulit batang hemp. Tali hemp memiliki sifat kelenturan yang kurang baik, warna lebih kuning, dan seratnya lebih tajam daripada tali manila, serta tidak menggelembung bilamana basah. Tali Hemp termasuk tali yang kuat dan kekuatannya melebihi Tali Manila yaitu sebanyak 20% (11/5 kali). Tetapi karena harganya yang mahal maka pemakaiannya di kapal telah dilampaui oleh tali manila. Dipakai untuk tali sounding, pengikat barang, dan pengikat layar.
- Tali Sisal atau agave sisalana terbuat dari serat-serat daun Aloe yang termasuk dalam kelompok nanas-nanasan. Tali sisal memiliki sifat warna putih kekuningan namun tidak licin, apabila sudah beberapa kali dipakai akan keluar serat-serat serabutnya sehingga mengganggu jika dipegang dengan tangan terbuka. Bila terkena air, tali sisal akan lebih menggelembung dari tali manila. Tali ini digunakan untuk pengikat baut, perumahan.
- Tali Coir yang terbuat dari serat-serat serabut kelapa (cocos nucivereae). Sifat tali serabut kelapa sangat lentur, berwarna coklat kemerahan, seratnya pendek, menyerap air sangat besar, dan kekuatannya hanya ¼ kekuatan tali manila. Biasanya tali ini terdiri dari tiga untai dan tiap-tiap untai terdiri dari untaian tiga kali. Tali ini akan mudah menjadi busuk apabila disimpan dalam keadaan basah. Tali coir ini banyak digunakan untuk membuat pelampung di luar sekoci penolong, sebagai bahan pembuat fender tali tambat dan tali tarik.
- Tali Cotton yang terbuat dari serat bunga kapas atau Gossypium. Mempunyai sifat lentur, warna putih, dan menyerap air sangat tinggi. Tali ini sering dipakai untuk tali bendera maupun untuk pegangan tali tangga di gangway-gangway kapal.
- Tali Yute yang terbuat dari serat kulit pohon yute dan berasal dari India. Tali yute mempunyai sifat berwarna coklat muda, sangat menyerap air, mudah lapuk, dan kekuatan tarik yang lemah.
3. Tali Tambat Berbahan Sintetis
Tali sintetis merupakan tali yang berbahan dasar serat sintetis (tiruan). Sifatnya yang kuat dan lebih tahan air telah banyak mengurangi penggunaan tali yang terbuat dari bahan nabati. Macam jenis tali sintetis, antara lain:
- Tali nylon mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya tahan terhadap air laut, lentur, lebih tahan menerima hentakan, lentur dan tahan gesekan. Jenis tali nylon ini pembuatannya sudah dengan mesin dan mudah serta memiliki serat yang halus dan mengkilap sehingga terlihat bersih dan tidak mudah lapuk. Tali nylon banyak dipakai juga sebagai buntut atau ujung tros dari kawat untuk menyandarkan kapal karena lebih enteng dan tahan terhadap tegangan.
- Tali Polyester, Polyproylene, Polythene yang terbuat dari serat buatan. Untuk polythene dan polypropylene mempunyai keuntungan bahwa dapat mengambang di air. Ketiga-tiganya tidak sekuat tali nylon. Untuk Tali polythene kekuatannya sebagai tali adalah antara tali manila dan nylon. Karena mempunyai daya serap yang kecil maka tali ini mudah mengambang.
- Tali Terylene seperti tali nylon, sering dipakai sebagai ujung-ujung dari kawat-kawat gandengan di kapal. Juga seperti nylon dan tali-tali sintetis lainnya tahan terhadap gesekan. Bila bagian luar dari tali sintetis terkena gesekan maka serat-serat sintetis akan mengumpul sehingga mencegah melepasnya dari benang-benang dan serat serat yang berada di bagian dalam dari tali itu.
4. Tali Tambat Kapal Berbahan Tambang
Dengan adanya kemajuan teknologi, ditemukan cara-cara untuk membuat tali yang dibuat dari bahan tambang. Bahan tambang tersebut dibuat tipis-tipis seperti serat, tetapi dibuat berukuran diameter tertentu sebagai kawat. Jenis bahan tambang yang dapat dipakai untuk membuat tali, antara lain:
- Tali Besi terbuat dari bahan jenis besi, sifat tali berbahan besi ini antara lain, lemas, nilai regangnya rendah, tahan panas, dan mudah berkarat. Penggunaan tali tipe ini digunakan untuk pengikat tiang mast (tali labrang).
- Tali Baja terbuat dari bahan baja yang merupakan derifat besi, dengan penambahan unsur kimia yang berupa carbon dan beberapa unsur lainnya. Tali berbahan baja mempunyai sifat kaku, mudah berlingkar, mudah berkarat, dan daya regang yang rendah. Penggunaan tali tipe ini digunakan untuk tali bongkar muat, larang, dan railing.
- Tali Tembaga terbuat dari bahan tambang jenis tembaga, tali ini mempunyai sifat lemas, tidak berkarat, dan tahan panas. Penggunaan tali tambang antara lain untuk antene radio, dicampur dengan lilitan asbes dipergunakan untuk isolator panas.
Penutup
Itulah uraian singkat tentang beberapa jenis dari tali tambat kapal. Untuk mendapatkan tapi kapal yang berkualitas untuk menambatkan kapal maupun keperluan lainnya, dapat diperoleh melalui PT. Anugrah Sukses Marine, distributor berbagai alat-alat dan perlengkapan kapal dengan harga terjangkau, seperti tali tambang kapal, jangkar, wire rope, rantai, dan aksesoris lain untuk perkapalan melalui situs www.asmarines.com.
Mengenal Jenis-jenis Tali Tambat Kapal